Monday, January 28, 2013

The Ability to Hope Nothing


“Semakin dicari semakin tidak ketemu”

Baru aja buka bukunya ‘mind, body, & soul’nya Yakub Utama. Kutipan diatas adalah kutipan yang paling menarik. Biasanya orang ingin mencari sesuatu ingin mendapatkan sesuatu itu berusaha dengan keras dan tanpa henti yang disebut berjuang. Tapi berjuang keras tidak dengan usaha yang benar akan sama saja. Mending effortless tapi berhasil. Work effectively.

Dunia ini emang nggak semuanya bisa dimakan dicerna dimasukin mentah-mentah. Karena semua dibalik perkataan ada maksud tersembunyi. Umumnya kaya ‘gapapa’-nya cewek yang ditanya kamu kenapa itu dibaliknya apa, kaya ‘ga’-nya cewek yang ditanya marah apa enggak, kaya ‘have fun’-nya cewek ketika kamu pamit main fifa sama temen-temen. Itu tu ibarat kamu jawab ‘enggak’ ketika ditanya kamu laper apa enggak tapi di depanmu udah ada nasi padang segunung pake ayam pop aja 3. Selalu ada something untold.

Itulah sebabnya diadakannya tata krama, agar something untold tersebut tidak diperlakukan ngawur oleh orang. Privasi. Itu privasi masing-masing. Masing-masing punya something untold-nya.

Semakin dicari semakin tidak ketemu juga nggak bisa dimakan mentah. Kalo dimakan mentah, kita nggak ngitung ujian statistika tau-tau di portal dapet A. Nggak begitu. Semakin dicari semakin tidak ketemu adalah kita harus santai, harus mengerti proses, harus menikmati proses yang ada, nggak ngotot nggak apa.

Berapa banyak pasangan yang dari SMA pacaran bakal terus sampe foto ruang tamu? Memang ada yang jadi, tapi pasti mereka tarik ulur tetap saling meragu, dan ada nothing to lose-nya.

Berapa banyak tim bola yang gagal karena ngotot cuma sliding sana sliding sini?

Berapa banyak kalimat ambisi yang diawali dengan kata ‘harus’ tidak terjadi?

Karena faktanya, ketika kita hope nothing, kita menjadi bebas menjadi santai menyenangi proses. Karena faktanya banyak pasangan yang baru nikah itu yang pasangannya teman masa kecilnya entah SMP, SMA, bahkan SD. Karena niat mereka murni jernih, santai, dan tidak mencari. Karena yang dinilai Allah itu kemurnian niat.

No comments:

Post a Comment