Ada beberapa hal yang terhubung
dengan kebahagiaan. Salah satu kebahagiaan kecil adalah kesemprot air lembut
yang dialirin di atas kepala kita di taman pintar, tapi kalo sengaja masang
badan buat disemprot udah nggak seru hehehe.
Satu lagi yang menjadi sumber
kebahagiaan saya, tetapi tidak bisa dilakukan setiap hari: pulang malem. Pulang
malem disini diatas jam 22:30. Ketika jalan udah sepi dan yang rame cuma café. Kenapa
menyenangkan membahagiakan?
Ketika pulang jam segitu udara
dingin dan lumayan segar, jarang didapatkan dipagi hari karena banyak diantara
nenek-nenek atau kakek-kakek kita yang masih bakar sampah setelah menyapu
halaman. Untuk mendapatkan udara segar dipagi hari perlu bangun sebelum
nenek-kakek tersebut bangun. Susah ya? Hehehe. Sebenernya udara segarnya juga boongan, wong oksigennya dikit. Tapi sensasinya sama hahaha.
Kedua. Kebanyakan toko sudah
tutup dan baru mulai beres-beres mau tutup. Di toko yang sudah tutup, anak dan
orang jalanan mulai menggelar selimut mereka dan mulai menggigil tidur. Setelah
itu tinggal bertanya saja ‘nikmat Tuhan apa yang akan kamu dustakan?’
Ketiga. Beberapa orang masih
sibuk bekerja. Tukang martabak dan tukang delivery order. Mengingatkan kita
akan kecintaan pekerjaan (atau mepetnya keadaan?).
Keempat. Bau asap sate yang
begitu jernih dari tukang sate dan sate bakarannya.
Keenam. The best thing, you can sing sambil teriak-teriak secretly. Kita bisa nyanyi apapun yang
kita mau, sekeras apapun, dan jarang orang tau dan peduli! Hahaha.
Tapi beberapa kurang nyamannya,
kita harus mengendap-endap di rumah sendiri. Harus waspada tentang sekeliling.
Dan ditanya tetangga ‘baru pulang, mas?’
No comments:
Post a Comment