Halah dari judulnya udah galau.
Tapi ini galau bahagia. Sabtu malem tanggal 15 Juni prom night. Dan aku juga jadi
panitia, sie desain eh acara. Mulai mbuat 2 bulan lalu. Sebelom UNAS dan
klimaks acaranya hari ini. Dan klimaks dari klimaks acaranya, balon yang terbang
‘sebuah kisah klasik untuk masa depan’. Life is good life is awesome.
Dan ini berjalan seru dan ehm,
kenyang. Jenenge wong enom, hamper semua nyanyi bareng di depan panggung
wahahaha. Itu jarang. Itu ajaib. Itu menyenangkan. Itu mengangenkan. Konsep YOLO
berlaku sekali malam ini. Bukan YOLO, tapi YOSHSO. Iyo, artike dewe, mekso yo
ben.
Semacam semua memori keluar
semua. Semacam semua ketawa keinget semua. Semacam semua teman begitu sempurna.
Semacam ini semua tidak mau berakhir. Semua damai semua senang. Ga ada yang
otot bibirnya kaku.
Walaupun nggak semua seangkatan
ikut. Nggak apalah mereka punya ‘cara untuk
berpisah’ sendiri. Yang jelas kita masih satu keluarga, smaven 2012, wibhakta
XXVII.
Terus mikir, buat apa ya dulunya
saling ngotot kalau disini satu otot suara untuk satu lagu yang dinyanyikan
bareng. Nggak lemes nggak santai, yang hidupnya serius, yang hidupnya cuntel, semua masukin hati semua dimakan mentah, yang semua ingin berjalan dengan kehendak semestinya. Mungkin itu cara untuk melihat otot
yang benar, mencerna kata yang benar. Yang terlebih dulu diolah dan disepoikan
angin pantai untuk membuatnya sejuk dan berpasir. Pasire ra masuk sumpah.
Ngapain juga harus saling rasan-rasan, saling lirik melirik,
kalau disini semua satu ketawa. Mungkin itu caranya untuk melihat keindahan.
Harus ngrasain dulu air lemon sebelum ngrasain air gula. Selalu ada hal yang
perlu untuk dimengerti.
Kalau udah kaya gini rasanya
pengen berpelukan satu angkatan. Yang udah nggak satu gedung lagi, yang udah
mencar kesana kemari. Dan rindu kebersamaan. Halah galau meneh. Menye tenan. Kalau
udah gini terus mbayangin, ketika menjalani kelas mereka yang baru masing-masing
dari mereka melihat ke arah luar jendela pagi yang cerah, mengingat sebuah
kisah dimasa lalu yang patut untuk dipelajari dan disenyumi. Mereka senyum
teringat dan mengakhiri galaunya sambil menyirat ‘ah biarkan itu indah.’
Salam anti galau,
Author.
No comments:
Post a Comment