Sunday, May 3, 2020

Kalender Korona

Ada satu akun youtube yang sering saya buka dua minggu tiga minggu terakhir. Nama akunnya P'Dhede Ciptamas61. Akun ini menyediakan rekaman lagu-lagu Indonesia medio 1950 dan 1960. Lagu-lagu ini direkam dari piringan hitam. Jadi kita akan menemukan suara kresek-kresek gesekan antara jarum dan pemutarnya. Suasana yang dibangun seperti malam di kota tua, menggunakan bowlling shirt dimasukkan ke dalam chino pants dengan sepatu loafer. Duduk sendiri melihat penyanyi dibawah spotlight warna kuning oranye di atas panggung yang tidak terlalu tinggi, menyanyi menuju sepertiga malam. Mungkin Soe Hok Gie lewat depan live cafe yang sedang kamu kunjungi ini. P'Dhede Ciptamas61 adalah penemuan yang rasanya akan susah untuk ditemukan kalau karantina ini tidak ada.




"Ini adalah waktu, di mana seberapa keras kita berusaha, dapetnya segitu juga", kata teman suatu malam. "Korona menghilangkan mimpi pengusaha, pokoknya aku mau survive aja cukup", tekad seorang teman setelah merekap keuangan bulanan usahanya. Korona merubah banyak hal. Dari proyeksi pembangunan, sequence produksi, sampai pola konsumsi pasar. Seolah manusia yang berencana, korona yang menentukan.

"Kalau ada yin dan ada yang, momen ini adalah momen yin yang warnanya putih. Kalau yang kan kita push, usaha, kalkulasi, berencana. Kalau yin itu refleksi, diam, surrender, dan kontemplasi. Karena udah ga ada yang bisa kita lakuin kecuali itu. Dah surrender udah paling bener", kata seorang teman di ujung telfon jam 11 malam. Korona menyediakan banyak waktu untuk melakukan apapun, lakukanlah apa yang yin lakukan, walaupun hanya semalam.


No comments:

Post a Comment